Thursday, April 28, 2011

ANALISIS PERBEDAAN RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEPUTAR PENGUMUMAN DIVIDEN PADA SAHAM LQ-45 PERIODE 2008-2009 part 6

BAB V

PENUTUP

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan pengujian terhadap variabel-variabel dan juga dengan melakukan pengujian hipotesis, serta berbagai pembahasan yang telah dipaparkan dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Adanya pengumuman deviden tidak mempunyai perbedaan yang signifikan terhadap return sebelum dan sesudah pengumuman deviden. Dari hasil pengujian statistik menggunakan SPSS for windows versi 11.5 dengan uji Paired Sample T Test diperoleh hasil bahwa sebelum dan sesudah pengumuman dividen tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Dari hasil tersebut mengindikasikan bahwa pengumuman dividen tidak mempunyai kandungan informasi yang mengakibatkan pasar tidak bereaksi atas pengumuman tersebut atau dapat diartikan bahwa tidak adanya perbedaan yang signifikandengan adanya pengumuman dividen tersebut terhadap return saham.

Adanya pengumuman deviden tidak mempunyai perbedaan yang signifikan terhadap volume perdagangan saham sebelum dan sesudah pengumuman dividen. Dari hasil pengujian statistik menggunakan SPSS for windows versi 11.5 dengan uji Paired Sample T Test diperoleh hasil bahwa sebelum dan sesudah pengumuman deviden tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

Dari hasil tersebut mengindikasikan bahwa investor mempunyai tingkat ekspektasi yang sama sehingga aktivitas volume perdagangan tidak mengalami perubahan yang terlalu tajam. Kondisi ini mengindikasikan bahwa pengumuman dividen secara langsung tidak adanya perbedaan jumlah pemegang saham yang ditunjukkan dengan tidak adanya perbedaan terhadap volume perdagangan saham yang signifikan.

5.2. SARAN

  1. Bagi investor

Dari hasil pengujian dan analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa pengumuman dividen kurang mempunyai kandungan informsi sehingga diharap semua investor atau calon investor mencari atau mendapatkan informasi dari perusahaan agar tidak terjadi asimetris informasi dalam pengambilan keputusan investasi.

  1. Bagi Emiten

Dari hasil pengujian dan analisis mengindikasikan bahwa dalam pengumuman dividen kurang mempengaruhi preferensi investor atau perusahaan (emiten) dalam melakukan pengumuman dividen kurang mampu memenuhi tujuan dividen yaitu meningkatkan likuiditas saham. Sehingga diharapkan juga dapat memberikan informasi tentang prospek yang baik dan bertumbuh agar informasi yang disampaikan direspon positif oleh investor.

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji dan Piji Pakarti, 2006. Pengantar Pasar Modal. Edisi Revisi, Cetakan Kelima, Penerbit PT. Rineka Cipta, Semarang.

Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian (Edisi Revisi IV). Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Darmaji, Tjipto dan Hendy M. Fakhrudin, 2001. Pasar Modal Di Indonesia (Pendekatan Tanya Jawab). Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Dewan Syariah Nasional, 2004. Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal, http://www.mui.or.id/mui_in/product_2/fatwa.php?id=48&pg=2. 12 Januari 2010.

Fakhruddin dan Hadianto, Sopian, 2001. Perangkat Dan Model Analisis Investasi Di Pasar Modal. Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Halim, Abdul, 2005. Analisis Investasi. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Penelitian dan Aplikasinya. Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Huda, Nurul dan Mustafa Edwin Nasution, 2007. Investasi pada Pasar Modal Syariah. Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Husnan, Suad, 1998. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga, Cetakan Kedua, Penerbit UPP-AMP YKPN, Yogyakarta.

Indiantoro, Nur dan Bambang Supomo, 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Jaenuri, Afif, 2006. Analisis Return, Abnormal Return dan Aktivitas Volume Perdagangan Saham Atas Pengumuman Deviden Pada Saham LQ 45 Yang Tercatat Di BEJ Tahun 2005. Skripsi Tidak di Publikasikan.Universitas Muhammadiyah Malang.

Jogiyanto, 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Kuncoro, Mudrajad, 2001. Manajemen Keuangan Internasional. Edisi kedua, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Rusdin, 2006. Pasar Modal. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sawitri, 2007. Studi Empiris Reaksi Pasar Terhadap Publikasi Pembayaran Deviden. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Tahun XI (2): 248-259

Sumitro, Warkum,2004. Asaa-Asas Perbankan Islam & Lembaga-Lembaga Terkait. Edisi Keempat, Penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Sunaryah, 2003. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Ketiga, Penerbit UPP-AMP YKPN, Yogyakarta.

Sutrisno, 2001. Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Penerbit Ekonisia, Yogyakarta.

Van Horne, James C dan , John M Machowich. 1999. Prinsip – prinsip Manajemen Keuangan. Alih Bahasa Oleh Tim Penerjemah Salemba Empat, Jakarta.

Zamroni, Ahmad. 2003. Analisis Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Peristiwa Peledakan BOM Bali 12 Oktober 2002 (Pengamatan terhadap Return, Abnormal Return, Trading Volume Activity, dan Security Return Variability Saham). Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang.

Selengkapnya...

ANALISIS PERBEDAAN RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEPUTAR PENGUMUMAN DIVIDEN PADA SAHAM LQ-45 PERIODE 2008-2009 part 5

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1. Paparan Data Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Indeks Saham LQ-45

Indeks saham LQ-45 ini terdiri dari 45 saham yang dipilih setelah melalui beberapa kriteria sehingga indeks ini terdiri dari saham-saham yang mempunyai likuiditas yang tinggi dan juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar dari saham-saham tersebut.

Untuk masuk dalam pemilihan tersebut, sebuah saham harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

  1. Masuk dalam top 60 dari total transaksi saham di pasar reguler (rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir).
  2. Masuk dalam ranking yang didasarkan pada nilai kapitalisasi pasar (rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir).
  3. Telah tercatat di BEI sekurang-kurangnya 3 bulan.
  4. Memiliki kondisi keuangan perusahaan, prospek pertumbuhan perusahaan, frekuensi dan jumlah transaksi yang baik di pasar reguler.

Indeks saham LQ-45 merupakan indeks saham yang dapat menggambarkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia. Dimana indeks saham LQ-45 menjadi dasar bagi investor ketika akan berinvestasi di pasar modal.

4.1.2. Pengumuman Dividen

Ada tiga kemungkinan reaksi pasar terhadap pengumuman pembagian dividen. Pertama, pengumuman pembagian dividen ditanggapi secara positif oleh investor di pasar modal sehingga berpengaruh positif terhadap harga saham. Pengaruh positif tersebut ditandai dengan kenaikan harga saham perusahaan, khususnya argumentasi tentang signaling bahwa manajer berusaha untuk menyediakan clear information mengenai prospek perusahaan dimasa datang dengan mengumumkan keputusan mereka untuk membayar dividen. Kedua, pengumuman pembagian dividen ditanggapi secara negatif oleh investor dengan melakukan penjualan saham sehingga harga saham-saham turun. Ketiga, pengumuman pembagian dividen tidak ada reaksi dari investor sehingga tidak ada pengaruhnya terhadap harga saham ( Sawitri, 2007: 250). Adapun Cum Dividend Date dari saham LQ-45 sebagai berikut :

Tabel 4.1

Cum Dividend Date Saham LQ-45

NO.

KODE EFEK

NAMA EMITEN

2008

2009

Cash Dividen

Cum Dividend

Cash Dividen

Cum Dividend

1

BBCA

Bank Central Asia Tbk.

63,5

13-06-08

65,00

09-06-09

2

BBNI

Bank Negara Indonesia Tbk.

29,40

17-06-08

8,00

18-06-09

3

BBRI

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

196,34

18-06-08

168,82

16-06-09

4

BLTA

Berlian laju Tanker Tbk.

50,00

14-07-08

5,00

13-07-09

5

TINS

Timah Tbk.

1772,88

18-07-08

133,00

29-06-09

6

TLKM

Telekomunikasi Indonesia Tbk.

309,42

14-07-08

296,94

27-07-09

7

UNSP

Bakrie Sumatra Plantations Tbk.

17,00

24-06-08

9,00

17-06-09

Sumber: Data Diolah Peneliti, 2010

4.1.3. Analisis Event Study

1. Return

Return merupakan tambahan yang diharapkan oleh investor (Jogiyanto, 2003: 433). Jika terjadi return positif maka pasar menganggap bahwa peristiwa pengumuman dividen tersebut sebagai good news namun apabila return tersebut bernilai negatif maka pasar tidak merespon terhadap informasi tersebut sehingga pasar dalam keadaan bad news.

Return dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan model pasar disesuaikan (Market Adjusted Model ) menganggap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi, karena return suatu sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar (Jogiyanto, 2003: 445).

Berikut ini disajikan hasil perhitungan statistik terhadap return saham individual pada hari ke t dapat diperoleh dari para pemegang saham.

Tabel 4.2

Return saham individual pada hari ke t Tahun 2008


RETURN 2008


BBCA

BBNI

BBRI

BLTA

TINS

TLKM

UNSP

-10

-0.0089

-0.0161

-0.042

0

0.0161

0

-0.0423

-9

0.009

-0.0164

0

0

-0.0079

0.0342

0

-8

-0.0268

0.0333

-0.0351

0.0052

-0.0239

0.0132

0.0663

-7

-0.0183

-0.0161

-0.0273

-0.0259

-0.015

-0.0392

0.0052

-6

0.0093

0

-0.0467

0.0106

-0.0152

0

0.0052

-5

0.0093

-0.0328

0.0098

0

0.0028

0.0068

0.0051

-4

-0.0183

0.0339

0.0097

-0.0053

0.0084

-0.0135

-0.0102

-3

-0.0093

-0.0164

-0.0096

0.0106

-0.0292

0.0137

0.0103

-2

-0.0094

0

0

-0.0052

-0.0043

0.0135

0.0102

-1

0

0.0833

-0.0097

0

-0.0302

0.0267

-0.0101

0

-0.0095

-0.0308

0

0

-0.0933

-0.0455

0.0102

1

-0.0192

-0.0317

-0.0392

-0.0105

0.0343

-0.0612

-0.0202

2

-0.0196

0

0

-0.0106

0.0126

0.0072

-0.0309

3

0

-0.0082

-0.0357

-0.0054

-0.0234

-0.036

0.0053

4

-0.01

0

0.0106

-0.027

-0.0256

0.0075

-0.0053

5

0

0.0165

0.0105

0

-0.0131

0.0519

0

6

-0.0505

-0.0163

0.0674

-0.0056

0.0316

0.0775

-0.016

7

-0.0106

0.0165

-0.0194

0.0056

0.0097

0.0065

-0.0649

8

0.043

-0.0163

0.0099

0.0278

0.0191

0.0195

0

9

-0.0309

0

0

0.027

0.0047

-0.0127

-0.0058

10

0.0532

0.0248

0.0377

0.0105

-0.0156

0.0323

-0.0407

Sumber: Data Diolah Peneliti, 2010

Tabel 4.3

Return saham individual pada hari ke t Tahun 2009

RETURN 2009

BBCA

BBNI

BBRI

BLTA

TINS

TLKM

UNSP

-10

0

0.0061

0.0469

-0.0116

-0.0326

-0.02

-0.0123

-9

-0.0072

0.0976

-0.0075

0

-0.0225

0.0068

0.0125

-8

0

-0.0222

0

0

0.0115

0.027

0.0123

-7

-0.0217

0.0227

0.0226

0.0118

-0.0682

0

-0.0366

-6

0.0148

0.0056

-0.0515

-0.0116

0.0366

-0.0263

0

-5

0.0365

-0.0331

0.0078

0.0941

-0.0588

0.0135

0.0253

-4

-0.007

-0.0057

0

0.0323

-0.055

0.0533

-0.0123

-3

0.0142

-0.0057

-0.0231

-0.0521

0.0979

0.038

-0.025

-2

0.042

-0.0347

-0.0079

-0.0989

0.012

0.0488

-0.0385

-1

0.0268

0.012

0.0635

-0.0244

0.0238

-0.0174

-0.0133

0

0.0392

-0.0533

-0.0522

-0.05

0.0116

0.0118

0

1

-0.0189

0.0125

-0.0236

0.0132

-0.069

-0.0526

-0.0405

2

-0.0064

-0.0247

-0.0645

0.039

0

-0.0185

0.0141

3

-0.0065

-0.0063

0.0345

-0.0375

-0.0173

-0.0063

-0.0556

4

0

0.051

-0.0333

-0.013

-0.0101

0.0127

-0.0588

5

-0.013

0.0545

-0.0172

0.0395

-0.0457

0.0063

0.0938

6

-0.0592

-0.0057

0.0702

-0.0127

0.0532

-0.0248

0.0143

7

-0.014

-0.0058

0.0574

0

-0.0253

0.0191

0

8

0

0

0.0078

0.0128

-0.0311

0.025

-0.0141

9

0.0355

0.0116

0.0154

0.0253

-0.0535

-0.0122

-0.0143

10

-0.0205

-0.023

-0.0455

0.0123

0.0056

0.0185

0.0145

Sumber: Data Diolah Peneliti, 2010

Dari tabel di atas, dapat di hitumg rata-rata return saham individual. Dimana dalam hal ini di jelaskan dalam tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4

Rata-rata Return saham individual Tahun 2008-2009


AR 2008

AR 2009


Sebelum

Sesudah

Sebelum

Sesudah

BBCA

-0.0063

-0.0045

0.0098

-0.0103

BBNI

0.0053

-0.0015

0.0043

0.0064

BBRI

-0.0151

0.0042

0.0151

0.0001

BLTA

-0.001

0.0012

-0.006

0.0079

TINS

-0.0098

0.0034

-0.0055

-0.0193

TLKM

0.0055

0.0093

0.0124

-0.0033

UNSP

0.004

-0.0179

-0.0088

-0.0047

Sumber: Data Diolah Peneliti, 2010

Dari hasil perhitungan tabel di atas diperoleh nilai rata-rata return saham individual pada tahun 2008-2009. Dimana dari tabel diatas dapat di dihitung rata-rata return seluruh saham. Rata-rata return seluruh saham dapat dilihat dalam tabel 4.5 di bawah ini:

Tabel 4.5

Rata-rata Return Seluruh Saham tahun 2008-2009

Average Return 08

Average Return 09

Sebelum

Sesudah

Sebelum

Sesudah

-0.0025

-0.0008

0.0016

-0.0033

Sumber: Data Diolah Peneliti, 2010

Dari hasil perhitungan tersebut di atas diperoleh nilai rata-rata return pada tahun 2008 sebelum pengumuman dividen menunjukkan nilai negatif yaitu sebesar -0,0025 dan nilai tersebut lebih rendah dibanding sesudah pengumuman dividen nilai rata-rata return sahamnya kembali mengalami peningkatan yaitu sebesar -0,0008. Nilai rata-rata return sebelum pengumuman dividen menunjukkan angka yang lebih kecil dibandingkan nilai setelah pengumuman dividen pada tahun 2008 dengan selisih sebesar 0,0017. Hal ini menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan dengan adanya pengumuman dividen terhadap return saham pada tahun 2008 dan mengindikasikan bahwa pasar tidak merespon pengumuman dividen karena pengumuman dividen tersebut dianggap sebagai bad news bagi para investor.

Sedangkan nilai rata-rata return pada tahun 2009 sebelum pengumuman dividen menunjukkan nilai positif yaitu sebesar 0,0016 dan nilai tersebut lebih tinggi dibanding sesudah pengumuman dividen nilai rata-rata return sahamnya mengalami penurunan yaitu sebesar -0,0033. Nilai rata-rata return sebelum pengumuman dividen menunjukkan angka yang lebih besar dibandingkan nilai sesudah pengumuman dividen pada tahun 2009 dengan selisih sebesar 0,0049. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dengan adanya pengumuman dividen terhadap return saham pada tahun 2009 dan mengindikasikan bahwa pasar merespon pengumuman dividen karena pengumuman dividen tersebut dianggap sebagai good news bagi para investor.

Berikut ini rata-rata return saham harian selama dua puluh satu hari. Karena peristiwanya merupakan peristiwa yang nilai ekonomisnya dapat ditentukan dengan mudah oleh investor (Jogianto, 2003: 436).

Tabel 4.6

Rata-rata Return seluruh Saham tahun 2008-2009

Periode

Average Return 08

Average Return 09

-10

-0.0133

0.0102

-9

0.0027

0.0239

-8

0.0046

-0.0025

-7

-0.0195

-0.0033

-6

-0.0053

-0.0078

-5

0.0001

0.0091

-4

0.0007

-0.0063

-3

-0.0043

-0.0099

-2

0.0007

-0.0098

-1

0.0086

0.0223

0

-0.0241

-0.0133

1

-0.0211

-0.0176

2

-0.0059

-0.0204

3

-0.0148

-0.0085

4

-0.0071

-0.0103

5

0.0094

0.0295

6

0.0126

0.0049

7

-0.0081

0.0094

8

0.0147

-0.0016

9

-0.0025

0.01

10

0.0115

-0.0186

Sumber: Data Diolah Peneliti, 2010

Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa return tertinggi pada tahun 2008 terjadi pada hari ke delapan setelah terjadinya peristiwa yaitu 0.0147 dan return terendah terletak pada saat terjadinya peristiwa yaitu sebesar -0,0241. Selama periode pengamatan sebelum dan sesudah pengumuman dividen terjadi fluktuasi return yang sangat tajam. Sedangkan return tertinggi pada tahun 2009 terjadi pada hari ke lima setelah terjadinya peristiwa yaitu 0.0295 dan return terendah terletak pada hari ke dua setelah terjadinya peristiwa yaitu sebesar -0,0204. Selama periode pengamatan sebelum dan sesudah pengumuman dividen terjadi fluktuasi return yang sangat tajam. Hal ini dapat dilihat dalam gambar 4.1 di bawah ini yang menunjukkan adanya fruktuasi yang sangat tajam antara sebelum, saat dan sesudah pengumuman dividen saham terhadap return saham pada tahun 2008 maupun tahun 2009.

Gambar 4.1

Grafik Rata-rata Return Seluruh Saham tahun 2008-2009

Sumber: Data Diolah Peneliti, 2010

Cum dividend date merupakan tanggal terakhir perdagangan saham yang masih mengandung hak untuk mendapatkan dividen (baik tunai maupun saham). Apabila investor melakukan pembelian saham melewati cum dividend date maka investor tidak berhak untuk mendapatkan dividen. Pada saat cum dividend date transaksi pembelian saham cenderung mengalami kenaikan karena pada tanggal ini merupakan tanggal terakhir perdagangan saham yang masih mengandung hak untuk mendapatkan dividen. Pada saat cum dividend date ini harga saham akan mengalami kenaikan.

Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa terjadi perbedaan fluktuasi yang sangat besar antara sebelum dan sesudah pengumuman dividen pada tahun 2008 terhadap nilai return karena para investor tidak banyak untuk melakukan transaksi pembelian saham dikarenakan investor tidalk terpengaruh secara positif akan pengumuman dividen pada tahun 2008 untuk mendapatkan dividen sehingga memperoleh nilai return yang lebih kecil. Keadaan ini berbeda sesudah pengumuman dividen karena pergerakan rata-rata return relatif kecil dan pasar tidak lagi tertarik untuk membeli saham melainkan lebih tertarik untuk menjual saham karena jangka waktu pembagian dividen masih cukup lama. Kondisi tersebut disebut dengan Ex-dividend date merupakan tanggal dimana perdagangan saham sudah tidak mengandung hak untuk mendapatkan dividen. Apabila para investor tetap membeli saham pada tanggal ini maka investor tidak akan memperoleh pembagian dividen. Pada saat Ex-dividend date harga-harga saham akan cenderung mengalami penurunan sehingga investor lebih banyak untuk melakukan pembelian saham.

Berbeda pada tahun 2009 grafik tersebut dapat dilihat bahwa terjadi perbedaan fluktuasi yang sangat besar antara sebelum dan sesudah pengumuman dividen pada tahun 2009 terhadap nilai return karena para investor banyak melakukan transaksi pembelian saham dikarenakan investor terpengaruh secara positif akan pengumuman dividen pada tahun 2009 untuk mendapatkan dividen sehingga memperoleh nilai return yang lebih besar. Keadaan ini berbeda sesudah pengumuman dividen karena pergerakan rata-rata return relatif kecil dan pasar tidaj begitu tertarik untuk membeli saham melainkan lebih tertarik untuk menjual saham karena jangka waktu pembagian dividen masih cukup lama. Kondisi tersebut disebut dengan Ex-dividend date merupakan tanggal dimana perdagangan saham sudah tidak mengandung hak untuk mendapatkan dividen. Apabila para investor tetap membeli saham pada tanggal ini maka investor tidak akan memperoleh pembagian dividen. Pada saat Ex-dividend date harga-harga saham akan cenderung mengalami penurunan akan tetapi investor lebih banyak untuk melakukan penjualan saham.

2. Aktivitas Volume Perdagangan

Pengukuran aktivitas volume perdagangan saham merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap suatu informasi dengan parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan. Atau dengan kata lain, aktivitas volume perdagangan mengambarkan sentimen pasar disamping juga menggambarkan fluktuasi harga saham dan bisa mengetahui kondisi saham semakin likuid atau tidak.

Secara konseptual suatu aset disebut likuid dilihat dari aktivitas volume perdagangan saham (indikator sebagai pengukur likuidtias saham), apabila aset tersebut dapat ditransaksikan dalam jumlah besar dan dalam waktu yang singkat.

Berikut ini disajikan hasil perhitungan statistik terhadap aktivitas volume perdagangan saham pada periode ke t pada tahun 2008-2009 oleh para pemegang saham.

Tabel 4.7

Aktivitas Volume Perdagangan pada periode ke t tahun 2008


VOLUME PERDAGANGAN 2008


BBCA

BBNI

BBRI

BLTA

TINS

TLKM

UNSP

-10

-0.6685

0.105

-0.5091

-0.3585

-0.625

-0.4439

-0.1537

-9

0.1865

-0.6199

5.5924

-0.0912

-0.0079

0.3229

-0.5075

-8

0.0587

3.1428

0.2203

1.4097

-0.3006

-0.2677

4.8667

-7

-0.5682

-0.7303

-0.1455

-0.1495

0.6334

0.3639

-0.3153

-6

1.6307

0.9519

0.7637

-0.1634

0.1656

-0.4691

-0.726

-5

-0.334

0.1224

-0.3517

-0.0167

-0.0319

-0.1775

0.0204

-4

-0.3029

0.1189

0.2234

0.3808

-0.1337

0.8354

0.047

-3

0.6027

-0.7216

-0.5262

0.111

1.019

0.1095

0.0365

-2

-0.3814

0.0038

-0.2948

-0.3195

-0.3541

-0.143

0.7907

-1

0.466

25.7866

0.0068

0.1517

2.7717

0.2722

-0.5919

0

-0.478

0.1053

0.0598

-0.3978

-0.277

-0.3649

0.2577

1

-0.0938

-0.5681

-0.3747

1.3167

-0.6687

0.4508

-0.2446

2

0.9254

-0.8866

-0.1339

-0.1812

-0.3945

-0.2346

1.3915

3

-0.3499

1.1817

1.4624

-0.2216

0.838

0.2312

-0.7108

4

0.3036

-0.4728

-0.2431

1.9435

0.0658

0.0141

-0.2826

5

-0.1746

0.5633

0.8426

-0.7504

0.7983

0.2263

1.0456

6

0.8307

-0.0221

1.0158

0.0868

-0.6229

1.9235

0.3557

7

0.4604

1.2532

-0.3796

1.0531

-0.6023

-0.511

0.6954

8

0.3187

-0.748

-0.4666

-0.5487

0.4958

0.1224

-0.227

9

-0.5907

2.2208

0.5777

0.3194

0.8581

-0.6296

-0.8007

10

0.1546

-0.0421

1.2909

0.2406

-0.5949

0.7652

2.3555

Sumber: Data Diolah Peneliti, 2010

Tabel 4.8

Aktivitas Volume Perdagangan pada periode ke t tahun 2009


VOLUME PERDAGANGAN 2009


BBCA

BBNI

BBRI

BLTA

TINS

TLKM

UNSP

-10

-0.59

-0.31

-0.5091

-0.0387

-0.2048

1.1663

-0.6759

-9

1.5335

2.2664

5.5924

-0.5256

3.7744

-0.4413

0.1561

-8

-0.3831

-0.6235

0.2203

-0.2751

-0.6539

1.5597

-0.0643

-7

4.7358

-0.4894

-0.1455

0.7341

0.4533

-0.4594

-0.1061

-6

-0.3181

-0.3679

0.7637

0.4154

-0.0252

0.3313

-0.3322

-5

1.0929

0.1455

-0.3517

5.4343

-0.3114

0.2685

0.372

-4

-0.5395

-0.4169

0.2234

1.3785

1.5537

0.0861

-0.0727

-3

0.2199

0.3038

-0.5262

-0.4097

0.0684

0.626

-0.0133

-2

1.4399

0.6098

-0.2948

-0.4866

-0.4314

-0.1828

-0.2805

-1

-0.3262

-0.61

0.0068

-0.6865

-0.2626

-0.4208

0.3406

0

0.063

0.2171

0.0598

0.5762

0.5166

-0.0709

-0.6343

1

-0.1745

0.661

-0.3747

-0.4312

-0.1006

0.925

1.4579

2

-0.5912

-0.6016

-0.1339

3.2845

-0.5669

0.0873

-0.2282

3

0.9077

0.3278

1.4624

-0.1746

1.8805

-0.4065

-0.2451

4

-0.0593

1.3047

-0.2431

-0.2666

-0.412

-0.5309

1.7671

5

-0.5821

0.986

0.8426

0.5835

0.3299

-0.2228

-0.3142

6

1.7093

-0.3529

1.0158

-0.53

0.331

0.9173

-0.0285

7

-0.2208

-0.7846

-0.3796

-0.3691

-0.0869

-0.037

-0.3456

8

-0.5812

-0.0792

-0.4666

1.4813

-0.3657

0.2596

-0.7108

9

-0.1239

0.2819

0.5777

1.2909

0.9531

-0.3989

0.0748

10

0.6229

0.0531

1.2909

-0.5839

-0.041

0.1652

0.4997

Sumber: Data Diolah Peneliti, 2010

Dari aktivitas volume perdagangan di atas, dapat dihitung rata-rata aktivitas volume perdagangan saham individu pada periode pengamatan tahun 2008-2009 yang dapat dijelaskan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.9

Rata-rata Aktivitas Volume Perdagangan saham individu tahun 2008


AVERAGE VOLUME PERDAGANGAN 2008


BBCA

BBNI

BBRI

BLTA

TINS

TLKM

UNSP

SEBELUM

0.069

2.816

0.4979

0.0954

0.3137

0.0403

0.3467

SESUDAH

0.1748

0.2479

0.3258

0.3258

0.0173

0.2358

0.3578

Sumber: Data Diolah Peneliti, 2010

Tabel 4.10

Rata-rata Aktivitas Volume Perdagangan saham individu tahun 2009


AVERAGE VOLUME PERDAGANGAN 2009


BBCA

BBNI

BBRI

BLTA

TINS

TLKM

UNSP

SEBELUM

0.6865

0.0508

0.4979

0.554

0.3961

0.2534

-0.0676

SESUDAH

0.0907

0.1796

0.3592

0.4285

0.1921

0.0758

0.1927

Sumber: Data Diolah Peneliti, 2010

Dari tabel di atas dapat diperoleh nilai rata-rata aktivitas volume perdagangan saham individu pada tahun 2008-2009. Dimana dari tabel diatas dapat di dihitung rata-rata aktivitas volume perdagangan seluruh saham. Rata-rata aktivitas volume perdagangan seluruh saham dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.11

Rata-rata Aktivitas Volume Perdagangan seluruh saham tahun 2008-2009

Average VP 08

Average VP 09

Sebelum

Sesudah

Sebelum

Sesudah

0.597

0.246

0.3387

0.2169

Sumber: Data Diolah Peneliti, 2010

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa saat pengumuman dividen nilai aktivitas volume perdagangan pada tahun 2008 sebelum peristiwa pengumuman dividen menunjukkan nilai 0.597. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan nilai aktivitas volume perdagangan sesudah pengumuman dividen sebesar 0,226. Nilai rata-rata volume perdagangan pada sebelum pengumuman dividen menunjukkan angka yang lebih besar dibandingkan nilai sesudah pengumuman dividen. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dengan adanya pengumuman dividen terhadap volume perdagangan saham pada tahun 2008. Adanya penurunan nilai rata-rata volume perdagangan pada seputar pengumuman dividen mengindikasikan bahwa pasar merespon pengumuman dividen karena pengumuman dividen tersebut dianggap sebagai good news bagi para investor.

Sedangkan nilai aktivitas volume perdagangan pada tahun 2009 sebelum peristiwa pengumuman dividen menunjukkan nilai 0.3387. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan nilai aktivitas volume perdagangan sesudah pengumuman dividen sebesar 0,2169. Nilai rata-rata volume perdagangan pada sebelum pengumuman dividen menunjukkan angka yang lebih besar dibandingkan nilai sesudah pengumuman dividen. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dengan adanya pengumuman dividen terhadap volume perdagangan saham pada tahun 2009. Adanya penurunan nilai rata-rata volume perdagangan pada seputar pengumuman dividen mengindikasikan bahwa pasar merespon pengumuman dividen karena pengumuman dividen tersebut dianggap sebagai good news bagi para investor.

Tingginya nilai aktivitas volume perdagangan sebelum pengumuman dividen menunjukkan bahwa pengumuman dividen saham mengalami berpengaruh positif terhadap investor. Sehingga para investor lebih banyak untuk melakukan pembelian saham di bursa. Berikut ini rata-rata volume perdagangan saham harian selama dua puluh satu hari. Karena peristiwanya merupakan peristiwa yang nilai ekonomisnya dapat ditentukan dengan mudah oleh investor (Jogianto, 2003: 436).

Tabel 4.12

Rata-rata Aktivitas Volume Perdagangan pada periode tahun 2008-2009

Periode

AVP 08

AVP 09

-10

-0.3791

-0.166

-9

0.6965

1.7651

-8

1.3043

-0.0314

-7

-0.1302

0.6747

-6

0.3076

0.0667

-5

-0.1099

0.95

-4

0.167

0.3161

-3

0.0901

0.0384

-2

-0.0998

0.0534

-1

4.1233

-0.2798

0

-0.1564

0.1039

1

-0.0261

0.2804

2

0.0694

0.1786

3

0.3473

0.536

4

0.1898

0.2228

5

0.3644

0.2318

6

0.5096

0.4374

7

0.2813

-0.3177

8

-0.1505

0.0661

9

0.2793

0.38

10

0.5957

0.2867

Sumber: data Sekunder Diolah, 2010

Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa volume perdagangan tertinggi pada tahun 2008 terjadi pada hari pertama sebelum terjadinya peristiwa yaitu -4,1233 dan volume perdagangan terendah terletak pada hari ke sepuluh sebelum terjadinya peristiwa yaitu sebesar -0,3791. Selama periode pengamatan sebelum dan sesudah pengumuman dividen terjadi fluktuasi volume perdagangan yang sangat tajam. Sedangkan volume perdagangan tertinggi pada tahun 2009 terjadi pada hari ke sembilan sebelum terjadinya peristiwa yaitu 1,7651 dan volume perdagangan terendah terletak pada hari ke tujuh setelah terjadinya peristiwa yaitu sebesar -0.3177. Selama periode pengamatan sebelum dan sesudah pengumuman dividen terjadi fluktuasi volume perdagangan yang sangat tajam. Hal ini dapat dilihat dalam gambar 4.2 di bawah ini yang menunjukkan adanya fruktuasi yang sangat tajam antara sebelum, saat dan sesudah pengumuman dividen saham terhadap volume perdagangan saham pada tahun 2008 maupun tahun 2009.

Gambar 4.2

Rata-rata Aktivitas Volume Perdagangan Seluruh Saham

Sumber: Data Diolah Peneliti, 2010

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa selama periode pengamatan terjadi fluktuasi aktivitas volume perdagangan yang tajam. Cum dividend date merupakan tanggal terakhir perdagangan saham yang masih mengandung hak untuk mendapatkan dividen (baik tunai maupun saham). Pada saat cum dividend date akan terjadi peningkatan volume perdagangan saham karena apabila pada saat cum dividend date investor tidak melakukan transaksi pembelian saham maka investor tidak berhak untuk mendapatkan dividen. Pada saat cum dividend date ini harga saham cenderung mengalami kenaikan karena pada tanggal ini merupakan tanggal terakhir perdagangan saham yang masih mengandung hak untuk mendapatkan dividen. Maka dari itulah volume perdagangan sahamnya juga mengalami peningkatan yang signifikan.

4.2. Uji Statistik Dengan Menggunakan Paired Sample T-Test

4.2.1. Return

Dari hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji paired sample t test dengan menggunakan SPSS for windows versi 11.5 mengenai tingkat signifikan rata-rata return saham sebelum dan sesudah pengumuman dividen tahun 2008-2009 yang menghasilkan perhitungan statistik sebagai berikut :

Tabel 4.13

Paired sample T test rata-rata return 2008

Paired Samples Test

Paired Differences

t

df

Sig. (2-tailed)

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower

Upper

Pair 1

sebelum - sesudah

-.001657

.0133908

.0050612

-.014042

.010727

-.327

6

.754











Sumber: Data Diolah Peneliti, 2010

Dari hasil pengujian uji paired sample t test dapat diketahui bahwa average return pada sebelum dan sesudah pengumuman dividen pada tahun 2008 terdapat hasil yang tidak signifikan. Pada saat sebelum dan sesudah pengumuman dividen nilai signifikansi sebesar 0.754 (tidak signifikan). Hal ini dikarenakan investor tidak merespon adanya pengumuman dividen saham pada tahun 2008.

Tabel 4.14

Paired sample T test rata-rata return 2009

Paired Samples Test

Paired Differences

t

df

Sig. (2-tailed)

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower

Upper

Pair 1

sebelum - sesudah

.006357

.0128936

.0048733

-.005567

.018282

1.304

6

.240











Sumber: Data Diolah Peneliti, 2010

Dari hasil pengujian uji paired sample t test dapat diketahui bahwa average return pada sebelum dan sesudah pengumuman dividen pada tahun 2009 terdapat hasil yang tidak signifikan. Pada saat pada saat sebelum dan sesudah dividen nilai signifikansi sebesar 0.240 ( tidak signifikan). Hal ini dikarenakan investor tidak merespon adanya pengumuman dividen saham pada tahun 2009.

4.2.2. Volume Perdagangan Saham

Dari hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji paired sample t test dengan menggunakan SPSS for windows versi 11.5 mengenai tingkat signifikan rata-rata volume perdagangan saham sebelum dan sesudah pengumuman dividen tahun 2008-2009 yang menghasilkan perhitungan statistik sebagai berikut :

Tabel 4.15

Paired sample T test rata-rata volume perdagangan 2008

Paired Samples Test

Paired Differences

t

df

Sig. (2-tailed)

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower

Upper

Pair 1

sebelum - sesudah

.356257

.9938810

.3756517

-.562929

1.275444

.948

6

.380











Sumber: Data Diolah Peneliti, 2010

Dari hasil pengujian uji paired sample t test dapat diketahui bahwa rata-rata volume perdagangan saham pada sebelum dan sesudah pengumuman dividen pada tahun 2008 terdapat hasil yang tidak signifikan. Pada saat sebelum dan sesudah dividen nilai signifikansi sebesar 0.38 ( tidak signifikan). Hal ini dikarenakan investor tidak merespon adanya pengumuman dividen saham pada tahun 2008.

Tabel 4.16

Paired sample T test rata-rata volume perdagangan 2009

Paired Samples Test

Paired Differences

t

df

Sig. (2-tailed)

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower

Upper

Pair 1

sebelum - sesudah

.121786

.2719211

.1027765

-.129699

.373271

1.185

6

.281











Sumber: Data Diolah Peneliti, 2010

Dari hasil pengujian uji paired sample t test dapat diketahui bahwa rata-rata volume perdagangan saham pada sebelum dan sesudah pengumuman dividen pada tahun 2009 terdapat hasil yang tidak signifikan. Pada saat sebelum dan sesudah dividen nilai signifikansi sebesar 0.281 (tidak signifikan). Hal ini dikarenakan investor tidak merespon adanya pengumuman dividen saham pada tahun 2009.

4.2.3. Implikasi Hasil Penelitian

Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap studi peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumunan dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat (Jogiyanto, 2003: 410).

Studi peristiwa yang khususnya pengujian kandungan informasi terhadap suatu pengumuman untuk melihat reaksi pasar terhadap suatu pengumuman. Demikian juga dengan studi peristiwa tentang pengumuman dividen, jika informasi pengumuman dividen tersebut mempunyai kandungan informasi yang dapat mempengaruhi preferensi investor dalam pengambilan keputusan investor, maka semestinya terdapat perbedaan dalam hal harga saham dan aktivitas volume perdagangan saham di seputar pengumuman dividen.

Dalam hipotesis informasi content (signaling hypotesis) diasumsikan bahwa dividen sebagai isyarat yang mempunyai kandungan informasi atau sinyal yang dapat mempengaruhi investor dalam melakukan investasi di pasar modal. Jika asumsi tersebut benar berarti terdapat perbedaan dalam return dan aktivitas volume perdagangan. Dengan adanya perbedaan tersebut berarti terdapat asimetris informasi diantara pelaku pasar terhadap informasi tersebut.

Kebijakan dividen merupakan sebuah isu yang masih diperdebatkan. Hal ini ditunjukkan oleh penelitian-penelitian tentang kebijakan dividen dengan hasil yang berbeda-beda. Hasil studi apakah informasi pengumuman dividen mengandung informasi yang berguna bagi pasar menghasilkan hasil yang berbeda-beda. Watts (1973) seperti yang dikutip oleh Jogiyanto (1998) tidak menemukan bukti bahwa pengumuman dividen mengandung sebuah informasi. Hasil tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Asquith dan Mullins (1996) seperti dikutip oleh Bandi dan Jogiyanto Hartono (1999: 156) menemukan bukti adanya kandungan informasi disekitar tanggal pengumuman dividen, sehingga dividen dapat memberikan sinyal bagi para investor.

Hasil perhitungan statistik diatas, dengan mengamati return menjelaskan bagaimana return menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara periode sebelum, saat dan sesudah pengumuman dividen. Kondisi ini memberikan suatu makna bahwa informasi dari pengumuman dividen menyebabkan pasar bereaksi negatif, sehingga tidak dapat memberikan sinyal kuat dan positif kepada investor untuk membuat suatu keputusan dan pengharapan tentang prospek perusahaan di masa yang akan datang.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Aharony Dan Swary (1980), seperti dikutip Sujoko dan Jogiyanto (2001) Asquith dan Mullins (1986) seperti dikutip menyatakan bahwa return dan abnormal return diseputar pengumuman dividen dapat memberikan informasi positif kepada investor sehingga mempengaruhi preferensi investor dalam pengambilan keputusan. Adanya perbedaan tersebut mencerminkan adanya informasi diantara investor terhadap informasi dividen.

Perubahan volume perdagangan saham di pasar modal menunjukkan aktivitas perdagangan saham di bursa dan mencerminkan keputusan investor. Aktivitas volume perdagangan dipergunakan untuk menguji dan mengukur apakah para pemodal individu mengetahui informasi yang dikeluarkan perusahaan dan menggunakannya dalam pembelian dan penjualan saham, sehingga akan mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Analisis tentang reaksi pasar yang dipengaruhi oleh aktivitas perdagangan saham mengalami perbedaan yang tidak signifikan pada periode sebelum dan sesudah pengumuman dividen. Rata-rata perbedaan sebelum dan sesudah pengumuman dividen menghasilkan analisis bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan. Hal ini berarti bahwa investor telah mengantisipasi informasi tersebut sehingga tidak mengakibatkan perubahan pada aktivitas volume perdagangan saham atau tidak mempengaruhi tingkat likuiditas, atau investor kemungkinan kurang mendapat informasi atau kurang tepat dalam menanggapi informasi yang telah disyaratkan. Hal ini mengindikasikan bahwa pengumuman dividen tidak mempunyai pengaruh terhadap tingkat likuiditas saham perusahaan yang menjadi sampel.

Hasil analisis diatas sependapat dengan Brooks seperti dikutip Doddy Setiawan dan Jogiyanto Hartono (2003), yang meneliti pengumuman dividen terhadap pada tahun 1998 dan menguji perubahan asimetris informasi, relative spread, dan volume perdagangan saham untuk melihat perubahan antara sebelum dan sesudah pengumuman dividen. Hasil penelitian Brooks (1996) menemukan asimetris informasi yang terjadi tidak mengalami perubahan yang signifikan begitu juga dengan relative spread dan volume perdagangan.

Hasil analisis penelitian ini berlawanan dengan pendapat dari penelitian yang dilakukan oleh Mamduh Hanafi (1997) yang meneliti aktivitas volume perdagangan saham di seputar pengumuman laporan keuangan dan menyatakan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada periode sebelum dan sesudah pengumuman. Hal ini mengidentifikasikan bahwa kemungkinan adanya kandungan informasi dari pengumuman yang dapat mempengaruhi pelaku pasar dalam mengambil keputusan yang tercermin dari adanya perubahan aktivitas volume perdagangan saham.

Hasil penelitian ini mendukung teori ketidakrelevanan dividen yang telah dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modligami (MM). Mereka berpendapat bahwa kebijakan dividen perusahaan tidak mempunyai pengaruh baik terhadap nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Dengan kata lain pembagian dividen tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham karena pembayaran dividen tidak dapat mempengaruhi kekayaan para pemegang saham. Teori ini juga mengatakan bahwa nilai perusahaan sepenuhnya ditentukan oleh kekuatan aktiva perusahaan dalam menghasilkan laba.

Berdasarkan hasil analisis penelitian ini mengemukakan bahwa pengumuman dividen di bursa Efek Indonesia pada sampel saham LQ-45 periode tahun 2008-2009, tidak cukup memiliki kandungan informasi yang menyebabkan terjadinya perbedaan preferensi investor dalam mengambil keputusan investasinya. Kondisi terebut menunjukkan kemungkinan investor menganggap perusahaan-perusahaan tersebut (emiten) yang digunakan sebagai sampel, kebanyakan merupakan perusahaan yang tidak bertumbuh atau perusahaan yang tidak mempunyai prospek learning yang baik dimasa yang akan datang.

Dari hasil uji statistik, menunjukkan bahwa reaksi pasar yang dicerminkan dengan indikator return, dan AVP saham, memberikan hasil bahwa tidak terdapat perubahan atau perbedaan yang signifikan pada ketiga indikator pasar tersebut selama periode pengamatan. Hal ini mengindikasikan bahwa investor tidak merespon informasi adanya pengumuman dividen atau kemungkinan mereka menganggap bahwa informasi yang dipublikasikan sehubungan dengan pengumuman dividen tidak mempunyai kandungan informasi. Dengan demikian nampaknya bahwa investor telah mengantisipasi informasi tersebut, sebab pengumuman dividen merupakan peristiwa yang rutin (corporate action) yang rutin setiap tahun terjadi. Sehingga pada saat informasi tersebut dipublikasikan mengakibatkan para pelaku pasar (investor) mengaggap bahwa informasi tersebut merupakan informasi yang tidak bermanfaat (bermakna ) bagi investor, terutama sebagai bahan acuan atau pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasinya.

Secara komulatif dapat disimpulkan bahwa pengumuman dividen menghasilkan keputusan bahwa pasar tidak bereaksi positif terhadap pengumuman dividen. Hal ini dikarenakan BEI tergolong pada bursa yang tipis (thin market). Pasar modal yang tipis mempunyai ciri dari pasar modal yang berkembang (emerging market). Dalam pasar modal ini informasi yang ada sebagian sudah bias, atau harga saham pada saat ini masih mencerminkan harga saham masa lalu, sehingga investor tidak dapat memanfaatkan harga masa lalu untuk mendapatkan keuntungan di atas normal.

Dalam Islam dijelaskan bahwa didalam memperoleh sebuah berita untuk mengambil sebuah keputusan sebaiknya seseorang tidak melihat dari satu sisi saja, melainkan mencari informasi dari beberapa sumber yang jelas, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan.

Selengkapnya...