MATERI
TAMBAHAN
Profil
perusahaan adalah informasi mengenai suatu perusahaan, biasanya
terdiri dari identitas perusahaan yang meliputi nama perusahaan, alamat, email,
tanggal berdirinya, badan hukum, jenis usaha dan sebagainya. Selain identitas
perusahaan, profil perusahaan juga mencantumkan visi dan misi, tujuan, strategi
dan sasaran serta informasi lainnya yang ada pada suatu perusahaan.
Siklus
perusahaan
Bagaikan roda yang berputar, siklus
hidup perusahaan juga terus bergulir. Terdapat tujuh siklus hidup perusahaan
yaitu: start-up, infant, youth, growing,
aging, declining, dan phase-out.
Setelah melewati masa-masa
start-up, infant, dan youth, perusahaan bisa memetik hasil kerja kerasnya pada
masa growing. Namun seringkali terjadi bahwa bila perusahaan telah mampu
melampaui masa growing pains, pelaku bisnis biasanya sudah merasa nyaman,
padahal pada titik inilah akan hadir titik kritis.
Perusahaan dihadapkan pada dua
pilihan besar, yaitu terus mengelola perusahaan seperti apa adanya sehingga
akhirnya perusahaan menjadi tua renta, atau memilih untuk tetap tampil segar.
Bila memutuskan untuk berbisnis
seperti apa adanya, maka bersiap-siaplah untuk menghadapi siklus aging dan
declining, berikut segala risiko bisnisnya. Namun bila memutuskan untuk tetap
tampil segar, maka perlu mengembangkan strategi baru yang lebih berfokus pada
bisnis, dan perlu dibuat sistem menajemen yang lebih profesional.
Kewirausahaan
adalah proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam
kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih
baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.
Kewirausahaan
memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena
berbeda-beda titik berat dan penekanannya (1). Richard Cantillon (1775),
misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri
(self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga
tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu.
Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko
atau ketidakpastian. Berbeda dengan Cantillon, menurut Penrose (1963) kegiatan
kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi
sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup
kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada
saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau
komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
Tahap-tahap
kewirausahaan
Secara umum tahap-tahap melakukan
wirausaha:
- Tahap memulai
Tahap di mana seseorang yang
berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan,
diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha
baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’ranchising’’. Tahap ini juga memilih
jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri, atau
jasa.
- Tahap melaksanakan usaha
Dalam tahap ini seorang
wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup
aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang
meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan
melakukan evaluasi.
- Tahap mempertahankan usaha
Tahap di mana wirausahawan
berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang
dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
- Tahap mengembangkan usaha
Tahap di mana jika hasil yang
diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan
maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.
No comments:
Post a Comment