Tuesday, March 5, 2013

siklus hidup usaha

MATERI TAMBAHAN

Profil perusahaan adalah informasi mengenai suatu perusahaan, biasanya terdiri dari identitas perusahaan yang meliputi nama perusahaan, alamat, email, tanggal berdirinya, badan hukum, jenis usaha dan sebagainya. Selain identitas perusahaan, profil perusahaan juga mencantumkan visi dan misi, tujuan, strategi dan sasaran serta informasi lainnya yang ada pada suatu perusahaan.

Siklus perusahaan
Bagaikan roda yang berputar, siklus hidup perusahaan juga terus bergulir. Terdapat tujuh siklus hidup perusahaan yaitu: start-up, infant, youth, growing, aging, declining, dan phase-out.
Setelah melewati masa-masa start-up, infant, dan youth, perusahaan bisa memetik hasil kerja kerasnya pada masa growing. Namun seringkali terjadi bahwa bila perusahaan telah mampu melampaui masa growing pains, pelaku bisnis biasanya sudah merasa nyaman, padahal pada titik inilah akan hadir titik kritis.
Perusahaan dihadapkan pada dua pilihan besar, yaitu terus mengelola perusahaan seperti apa adanya sehingga akhirnya perusahaan menjadi tua renta, atau memilih untuk tetap tampil segar.
Bila memutuskan untuk berbisnis seperti apa adanya, maka bersiap-siaplah untuk menghadapi siklus aging dan declining, berikut segala risiko bisnisnya. Namun bila memutuskan untuk tetap tampil segar, maka perlu mengembangkan strategi baru yang lebih berfokus pada bisnis, dan perlu dibuat sistem menajemen yang lebih profesional.

Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya (1). Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan Cantillon, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.

Tahap-tahap kewirausahaan
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha:
  • Tahap memulai
Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’ranchising’’. Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri, atau jasa.
  • Tahap melaksanakan usaha
Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
  • Tahap mempertahankan usaha
Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

  • Tahap mengembangkan usaha
Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.

No comments:

Post a Comment